30 Apr
Saung Angklung Udjo

Perjalanan kami ke Saung Udjo cukup jauh dari Jakarta langsung ke Bandung yang memakan waktu kurang lebih sekitar 3-4 jam dikarenakan macetnya perjalan dari Jakarta ke Bandung yang kami gunakan ke Bandung yaitu kendaraan darat yaitu bus. setelah sesampainya kami di saung udjo kami langsung dihidanngkan makanan untuk menyantap makan malam bersama.

Our trip to Udjo was quite far from Jakarta, directly to Bandung, which took approximately 3-4 hours due to traffic jams from Jakarta to Bandung, which we used to Bandung, namely land vehicles, buses, after we arrived at Saung Udjo, we ate food to eat dinner together.

Saat makan malam kami dihidangkan menu nasi, ayam, tempe, tahu, sambal. Kami menghabiskan waktu sekitar 1 jam untuk makan malam bersama. Setelah makan saya dan teman-teman menghabiskan waktu untuk menunggu pertunjukan saung udjo dengan bermain kartu sekitar 30 menit saat itu perasaan kami sangat senang karena dapat tertawa bareng. Lalu tour  guide dan guru kami ikut bermain kartu juga untuk menunggu pertunjukan saung udjo. Saat itu tour guide kami bernama Pak Kholik di bawah pimpinan Yunika tour & travel. Setelah itu kami menuju ke pertunjukan saung udjo untuk menonton pertunjukannya.

At dinner we were served a menu of rice, chicken, tempeh, tofu, sambal. We spent about 1 hour to have dinner together. After eating, my friends and I spent time waiting for the Saung Udjo performance by playing cards for about 30 minutes when we felt very happy because we could laugh together. Then our tour guide and teacher also played cards to wait for the Saung Udjo performance. At that time our tour guide named Pak Kholik was under the leadership of the Yunika tour & travel. After that we headed to the Saung Udjo show to watch the show.

Acara di saung angklung (Khalif)

Sebelum kami menonton pertujukan kami di berikan air mineral atau es lilin khas jawa barat saat itu saya memilih air mineral. Pertunjukan yang kami tonton pertama kali adalah wayang golek yang menceritakan tentang Gatot Kaca. Acara di pimpin oleh Teh winda. Lalu dilanjutkan dengan pertunjukan Heleran biasanya pertunjukan ini untuk acara khitanan anak laki laki untuk upacara adat. Lalu dilanjutkan lagi dengan tarian tradisional yaitu tari topeng dari Jawa Barat.

Before we watched our show, we were given mineral water or ice candles typical of West Java at that time I chose mineral water. The show that we watched for the first time was a wayang golek show that tells about the Gatot Kaca. The event was led by Teh Winda. Then it continued with the Heleran show, usually the show was for the circumcision of boys for traditional ceremonies. Then continued with traditional dances, namely Tari Topeng from West Java.

Tari Topeng (Khalif)

Pertunjukan Heleran (Khalif)Lalu kami masuk menonton pertunjukan angklung arumba. Bagian yang paling saya suka karena kami dapat bermain dan belajar cara memainkan angklung saat itu saya mendapat nomor 5. Setelah itu salah satu guru kami bernyanyi dan 2 orang lain dan kami mengiringi untuk berjoget bersama sambil bernyanyi untuk menemani guru kami.

Then we went to watch the Arumba angklung show. The part that I like the most is because we can play and learn how to play angklung when I get number 5. After that one of our teachers sang and 2 other people and we accompanied to dance together while singing to accompany our teacher.

Mr. Christof di ajak bernyanyi (Khalif)

Setelah itu saya ditarik untuk menari bersama ke panggung  untuk memberikan ucapan terimakasih dan perpisahan. Saat itu saya sangat senang karena bisa mengenal orang yang sebelumnya belum kita kenal. Lalu kami pulang ke hotel penginapan kami yang tidak terlalu jauh dari saung udjo bisa ditempuh sekitar 20 menit. Saat di bus kami bernyanyi bersama.

After that I was drawn to dance together to the stage to give thanks and farewells. At that time I was very happy because I could get to know people who we didn't know before. Then we go back to our hotel, which is not too far from Saung Udjo, and can take around 20 minutes. When on the bus we sing together.

Pertunjukan terakhir (Khalif)

Saung udjo dikenal pertma kali tempat pertunjukann yang melestarikan budaya dan musik tradisional Indonesia. Tidak hanya budaya jawa barat tapi budaya dari seluruh Indonesia. Dan dapat menjarkan cara bermain angklung. Jadi pesan yang dapat saya petik agar tidak melupakan budaya yang telah diberikan oleh tuhan dan tidak melupakan permainan musik tradisional.

Saung Udjo is known to be the first place for performances to preserve Indonesian traditional culture and music. Not only West Java culture but culture from all over Indonesia. And can teach you how to play angklung. So the message that I can take is not to forget the culture that has been given by God and not forget the traditional music game.

Comments
* The email will not be published on the website.
I BUILT MY SITE FOR FREE USING